Sabtu, 17 Maret 2012

Pancingen?

Sore itu seusai ujian saya bersama 8hoes (ihii :3) pergi ke warung roti bakar kecil dekat rumah. Sambil menunggu roti bakar saya cerita kalau saya pancingen
Me : He rek aku pancingen (Teman, aku pancingan nih)
Garnis : Ha? Kenopo (Ha? Kenapa?)
Me : Yo pancingen (Ya pancingan), kalau mau pilek itu lho, kan biasa e sakit di tenggorokkan
Dinda : Terus?
Me : Lho, lah iyo aku pancingen (Lho, lah iya aku pancingen)
Fia : Lah iyo gawe opo? (Lah, pake apa?)
Me : Ha? Oposeh (Ha? Apa sih?)
Garnis : Iyo oposeh (Iya, apasih)
Ken : Haha iyo, yok opo seh (Haha iya, gimana sih?)
Me :Haduh... yang sakit di tenggorokan itu lho namanya pancingen
Fia : Oalah tak kiro kon ngongkon awak dewe mancing kon (Oalah kirain kamu nyuruh kita memangcing kamu)
Dinda : Iyo (Iya)
Me : Lho guduk... oalah hahaha (Lho bukan...ternyata hahaha)
Semua : Hahaha

Dalam bahasa Jawa, memang kata imbuhan - en bisa berarti -an atau-lah
contoh pancingen, itu bisa jadi pancingan atau pancinglah!, mudeng? :D
Ya namanya juga anak bahasa ya, jadi yang dibahas fenomena bahasa hehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar