Senin, 05 Maret 2012

Anak kecil dan cinta

-->
Suatu hari, ketika aku masih berumur 2 tahun, dokter menemukan ada gigi tumbuh tak lazim di rahang atasku. Aku terpaksa harus cabut gigi. Rasanya sakit sekali. Sakit. Aku yakin itu rasa sakit yang paling sakit yang pernah kurasakan.

Saat aku berumur 5 tahun aku pernah mengalami kecelakaan. Kecelakaan yang lumayan hebat. Tertabrak sebuah motor yang melaju kencang hingga aku yang saat itu menyeberang jalan bersama ayahku terlempar dari gendongan ayahku. Aku terlempar dan terjerembab mencium aspal. Wajahku, tanganku, lututku, semua terluka penuh darah. Aku menangis sekeras-kerasnya. Aku pikir itu rasa yang paling sakit yang akan kurasakan dalam hidupku bukan cabut gigi.

Ternyata aku salah, saat aku berumur 6 tahun. Ya, baru setahun setelah kecelakaan itu. Pelipis mata kananku membentur kaca jendela rumahku, sampai aku harus dijahit. Darah mengocor dari pelipis mataku. Bekas luka itu hingga kini masih tampak di wajahku. Ini hal yang paling sakit, bukan kecelakaan itu.

Lagi-lagi aku salah. Itu bukan yang tersakit. Waktu itu aku masih kelas 4 SD, umur ku hampir 10 tahun. Aku jatuh terseret motor saat sepulangsekolah yang menyebabkanku tidak masuk sekolah selama beberapa hari. Rasanya sakittttttttttttt. Sakit banget.

Tapi kau tahu, setelah aku beranjak dewasa aku baru sadar apa yang paling menyakitkan. Bukan cabut gigi, bukan jatuh bukan juga kecelakaan. Aku salah beberapa kali setelah aku menyangka rasa sakitku sewaktu kecil  adalah rasa tersakit yang pernah ada. Aku salah besar.
Apa kau tahu rasa tersakit yang pernah ada? Yang benar-benar sakit? Bukan hanya perasaan saja bukan hanya prasangka saja tapi memang benar-benar sakit? Jauh lebih sakit dari semua hal yang kualami di masa kecilku? Kamu tahu?

 Itu adalah sakit hati karena CINTA. Rasanya jauh lebih sakit dari pada cabut gigi, terjatuh ataupun kecelakaan. Aku rela harus cabut gigi sampai semua gigiku habis asalkan aku tidak pernah menjumpai sakit hati. Aku rela aku terjatuh setiap hari asalkan Tuhan hapus rasa sakit hati di dunia ini. Aku rela kecelakaan hingga berdarah-darah asalkan Tuhan tidak pernah menciptakan rasa patah hati. Andai anak kecil mengerti sakitnya cinta, mereka tidak akan pernah berharap segera dewasa.

1 komentar:

  1. Sakit hati itu proses pendewasaan sayang :) just be brave to realize

    BalasHapus