-----------------------------------------------------------------------------------
Pagi yang dingin dan
sepi. Terlihat seorang cewek duduk di kursi rotan di teras, Cessa namanya. Cessa seorang cewek SMA yang merantau dari
Bandung ke Jakarta. Dia adalah cewek yang cantik, ramah dan terkenal. Dia sedang menunggu seseorang menjemputnya.
Dia memainkan I-phone sambil dengerin
lagunya . Tiba-tiba tiiiin tiiiiiin… bunyi klakson membuat Cessa dengan
buru-buru bangkit dari duduknya.
“Pagi Cessaku” sapa
Kiki
“Pagi juga Kikiku”
balas dengan senyum manisnya Cessa
“Udah siap?” tanya Kiki
“Udahlah, yuk
berangkat” ajak Cessa
“Yuk…”
Mereka berdua pun
berangkat menggunakan Minerva-nya
kiki. Mereka sekolah di SMAN 1 Jakarta sekolah paling elite di kota itu yang isinya anak-anak pinter semua. Mereka udah lama berpacaran hampir dua tahun
lamanya. Lima belas menit akhirnya
mereka sampai di sekolah. Kiki
memarkirkan Minerva-nya di parkiran
sekolah dan menaruh helmnya dan helm Cessa di spionnya.
“Kuantar ke kelasmu
dulu yuk” ajak Kiki
“Oke deh”
Kiki mengantar Cessa ke
kelasnya, kelas XI IA 5 kemudian Kiki ke
kelasnya, XII IS 2. Di kelas Cessa sebangku sama Asti. Cessa tersenyum menyapa
ke Asti. Baru aja Cessa masuk, Bu Irin guru BK yang terkenal gaul udah masuk
kelas. Bu Irin pun memulai pelajaran
“Assalamualaikum anak-anak”
“Wa`alaikumsalam” jawab
murid-murid
“Hari
ini materi BK adalah “introspeksi diri” tulis tentang kalian adalah orang yang
gimana, hal-hal apa yang berkesan pada hidup kalian mulai dari kecil sampai
sekarang, orang-orang yang berarti buat kalian, hari ini dikumpulkan”
Semua murid mengerjakannya. Tiga puluh
menit berlalu Bu Irin berkata
“Sudah semua?”
“Sudah”
“Sekarang
tutup mata kalian, bayangkan hal-hal yang kalian tulis tadi, begitu berartinya
hal-hal itu, namun sudah 15 tahun kalian hidup, bisakah kalian membuat sesuatu
yang berguna untuk orang lain? yang membanggakan, sudahkah? Tanyakan pada hati
kalian”
Tiba-tiba bel berbunyi
“Yah…waktunya
sudah selesai, buka mata kalian, jadilah orang yang lebih baik dan berguna agar
hidup kita gak sia-sia”
Tiba-tiba Cessa berkata
“Keren bu…I like it”
“Iya bu keren abis
berasa di SQ” tambah Asti
“Makasih ya
anak-anak…minggu depan lebih seru lagi”
“Sekarang aja bu. Kalau
mingu depan pasti kurang seru” kata Cessa
“Gak kok seru pasti”
“Ah ibu gak seru nih”
Bu Irin hanya membalas
dengan senyum manisnya. Bu Irin memang tidak pernah berlebihan kelihantannya
dia pendiam, namun dibalik itu semua dia adalah orang yang gaul, orang yang care sama muridnya. Beberapa jam berlalu
saatnya istirahat. Kiki datang ke kelas Cessa
“Ces, ayo ke kantin”
“Ayo’
Di kantin…
“Mau makan apa?” tanya
Kiki
“Bakso sama cappuccino
aja deh”
“Oke, tunggu ya cantik”
“Ih apaan sih”
“Hehe”
Mereka makan sambil berbincang-bincang,
Tiga puluh menit kemudian bel masuk berbunyi
“Yah cepet banget sih”
keluh Kiki
“Udah ayo cepet masuk,
daripada nanti kena poin”
Mereka berdua pun masuk
kelas. Kelas kurang empat jam lagi. Di kelas Cessa pelajaran Biologi dua jam
dan dua jam terakhir untuk jam Bahasa Jepang. Waktu pelajaran bahasa Jepang
tiba-tiba I-phone-nya Cessa getar,
ternyata si Kiki sms
-Halo
Ces J
+Halo
juga Ki, kok sms pas pelajaran, emang kamu lagi pelajaran apa?
-Lagi
jam kosong
+Enak
banget
-Kamu
pelajaran apa?
+B.
Jepang, tapi Cuma ngerjain tugas, aku udah selesai
-Mmh,
nanti pulang kamu mau kemana?
+Langsung
ke kos-an soalnya capek
-Bareng
yuk?
+Yaudah
bareng, tunggu di parkiran aja ya?
-Oke
deh Cessa cantik
Teeeet… bel pulang berbunyi, Cessa pamit
ke Asti untuk ke parkiran menemui Kiki
“Ti, duluan ya”
“Oke, ati-ati ya Ces.
Bareng sama kak Kiki?”
“Iya, kamu juga ati-ati
ya”
Cessa jalan ke parkiran dan disana Kiki
udah nunggu.
“Udah lama nunggunya?”
tanya Cessa
“Belum, yuk pulang”
Mereka berdua naik Minerva-nya Kiki. Cessa melihat-lihat pemandangan kota Jakarta yang
panas dengan aktivitas penduduknya yang macam-macam. Sesampainya di kos-kosan…
“Aku masuk dulu ya,
ati-ati kamu”
“Iya, met istirahat”
Kiki meninggalkan
Cessa, Cessa pun masuk ke kos-kosannya dan langsung tidur. Pukul 19.00 Cessa
sedang asyik fesbukan sambil browsing tugas di laptopnya. Dia wall to wall sama temen-temennya di
bandung. Saat itu juga Cessa jadi kangen mamanya di Bandung, dia lalu berniat
untuk pulang ke Bandung besok. Cessa kemudian menelepon mamanya.
“Halo
Assalamualaikum ma’
“Wa`alaikumsalam
Ces, apa kabar kamu?”
“Baik
ma, mama gimana? Sehat kan?”
”Alhamdulillah
sehat”
“Ma,
aku besok mau pulang ya?”
“Iya,
mama udah kangen sama kamu”
“Cessa
juga ma”
“Jam
berapa?”
“Pulang
sekolah ma”
“Ati-ati
ya nak”
“Iya
ma pasti, udah ya ma aku cuma mau bilang gitu aja”
“Oh
yaudah, pokonya ati-ati ya”
“Iya
mamaku… Assalamualikum”
“Wa`alaikum
salam”
Cessa pun lega setelah
mendengar suara mamanya, kerinduannya yang mendalam pada keluarganya di Bandung
setelah satu bulan dia gak pulang akhirnya besok dia akan pulang. Cessa anak
yang mandiri tapi sangat sayang sama keluarganya. Beberapa menit kemudian ada
sms dari Kiki
+Malem
Cessaneta Aurora J
-Malem
juga, Riezky Ramadhan J
+Lagi
apa Ces?
-Lagi
fesbukan sama ngerjain tugas, kamu lagi apa?
+Sms`an
sama kamu aja
+Kok
gak belajar? Bukannya 4 hari lagi kamu ada try out ya?
-Males
ah
+Gak
boleh gitu donk, katanya mau masuk hukum di UI.
Belajar donk, biar aku, keluarga kamu, temen-temen kamu dan semua orang
itu bisa bangga sama kamu.
-Iya
deh, maksih nasehatnya. Kamu emang pacarku yang paling cuantik J
+Janji
ya mau belajar? Kaya anak kecil aja, belajar disuruh-suruh
-Iya
deh janji, aku bakalan belajar biar bisa banggain semua orang termasuk kamu
+Gitu
donk. Emang susah jadi presiden yang baik, menteri yang baik, pemimpin yang
baik, tapi lebih susah buat jadi orang yang baik
-Wetseh…kata-katanya
akan selalu aku inget itu
+Bagus
kan?? Hehe J
-Bagus
banget Ces, eh besok aku jemput jam 6 ya?
+Iya,
tapi aku pulang ke Bandung besok
-Yah…aku
pulang sendiri donk, ati-ati ya Ces?
+Iya.
Ki…aku gak sabar nungguin 1 minggu lagi nih tanggal 14 Februari J
-Aku
juga, hari paling special tuh
+Dua
tahun kita jadian, duh gak kerasa ya Ki
-Iyah
jadi makin sayang kamu
+Aku
juga, makasih udah nemenin aku, maaf kalau aku punya salah selama dua tahun ini
ataupun sebelumnya
-Aku
juga mau minta maaf, kamu bener-bener cewek yang perfect banget deh Ces
+Makasih,
tapi gak ada hal yang sempurna di dunia ini, kamu pasti nemuin yang lebih
sempurna dari aku
-Iya,
tapi bagiku kamu yang palimg sempurna
+Aku
sayang kamu Ki, banget!
-Aku
juga Ces banget-banget deh, Kamu gak
tidur?
+Ini
mau tidur, aku tidur dulu ya Ki?
-Iya,
met bobok Cessa, nice dream ya?
Cessa gak balas sms itu karena dia udah
ngantuk berat. Besoknya dia bangun dan
berkemas barang-barang yang akan dibawanya pulang ke Bandung. Tiiiing tiiing
tukang bubur lewat. Cessa memanggilnya
“Bang-bang,
beli bubur’
“Oh
ya, ini neng”
“Makasih
ya bang, wah besok gak bisa ketemu abang nih, gak bisa makan buburnya abang”
“Mau
kemana emang?”
“Pulang
bang”
“Oh
kirain mau kemana neng, yaudah saya lanjutin jualan lagi ya neng”
“Iya,
makasih bang”
Abang tukang bubur itu
hanya mengangguk sambil senyum dan meninggalkan Cessa. Setelah Cessa selesai
makan buburnya, Kiki udah jemput. Cessa mengambil heml BMC-merahnya dan menghampiri Kiki.
“Ces,
maaf nanti aku gak bisa nganterin kamu naik bis ke Bandung, soalnya aku kan
jum`atan”
“Gak
papa, kan aku bisa naik bis GR”
“Tapikan
nanti jauh jadinya”
“Gak
papa kok Ki”
“Duh
maaf ya…’
“Iya,
udahlah gak papa, berangkat yuk’
“Yaudah
yuk”
Mereka berdua naik Minerva seperti biasanya, sesampainya disekolah Kiki memarkir
minervanya di parkiran dan Cessa pun turun.
“Titip
helm ya, bawa pulang aja, ambil aja juga gak papa” Cessa berkata sambil senyum
“Ya
gak lah, nanti kamu pakai apa donk kalau aku ambil”
“Hehe,
gak papa beneran”
“Terserah
kamu deh Ces, hehe. Ayo ke kelasmu “
“Ayo”
Mereka berjalan melewati lorong-lorong.
Jam masuk kurang tiga puluh menit. Mereka duduk di depan kelas Cessa berdua
sambil ngobrol-ngobrol.
“Ces,
kamu kan besok balik dari Bandung, malem-malem jalan yuk?”
“Ayo”
“Sip
deh”
Tiba-tiba ada Asti yang jail lewat
“Ciyeee ciyeee” goda
Asti yang lalu langsung masuk kelas
Cessa hanya tersenyum. Biasanya Cessa
langsung nyolot, tapi hari ini gak. Kiki heran, lalu tanya ke Cessa
“Tumben kamu gak
nyolot?”
“Biarin deh, masa
seumur hidup aku harus nyolot setiap dia gangguin kita”
Teeeet…pembicaraan mereka terputus oleh
bel masuk.
“Aku ke kelasku dulu ya
Ces”
“Oke deh, ati-ati,
sayang kamu Ki” Cessa mengucapnya dengan senyum
“Sayang kamu juga
Cessaetta Auroraku yang cantik, hehe”
Kiki pergi ke kelasnya dan Cessa pun
masuk kelasnya. Di kelas dia diam dan gak seperti biasanya. Asti pun tanya
“Kenapa Loe?”
“Gak papa kok, All iz well”
“Oh, kirain ada apa”
Setelah berjam-jam dia sekolah, karena
itu hari jum`at jadi gak ada istirahat. Cessa langsung pulang dan pamit ke Asti
“Ti,
pulang dulu ya soalnya aku ke Bandung nih”
“Ati-ati
ya Ces”
Cessa hanya senyum dan pergi
meninggalkan Asti. Cessa lari ke perempatan dekat sekolah untuk naik bis GR. Di
dekat pintu gerbang dia ketemu Kiki
“Ces, aku mau jum`atan
dulu ya, ati-ati kamu, aku gak mau kamu kenapa-kenapa”
“Iya, sekalipun aku
kenapa-napa tapi aku tetap sayang sama kamu”
“Aku juga”
Cessa lagi-lagi membalas dengan senyum
dan meninggalkan Kiki. Beberapa menit kemudian dia sampai di perempatan dan
saat dia akan menyeberang jalan raya yang lumayan padat, tiba-tiba bus
berkecepatan tinggi menabrak Cessa. Orang-orang di sekitar jalan itu berusaha
menolong Cessa, namun Cessa tak dapat tertolong. Dia meninggal dunia. Ada
sesorang yang mengambil I-phone dan
dompet Cessa yang kemudia menelepon rumah Cessa. Mama Cessa syok dan pingsan.
Mama Cessa sangat terpukul dengan keadaan ini. Dia harus menerima kenyataan
bahwa anak perempuan satu-satunya telah tiada. Mama Cessa dan Mas Rai, kakak
Cessa ke Jakarta untuk mengurus jenazah Cessa. Sesampainya di Jakarta Mas Rai
langsung menelepon Kiki. Kiki tidak percaya akan hal ini. Dia kemudian ngebut
ke Rumah Sakit tempat jenazah Cessa. Dia berlari ke ruangan, sesampainya disana
dia melihat mama Cessa yang menangis yang berusaha ditenangkan oleh papa Cessa.
Dan Mas Rai yang kemudian mandatangi Kiki dan menariknya menuju samping Cessa
yang sudah berbaring kaku. Kiki membuka kain penutup dan ternyata memang benar,
dia adalah Cessa. Kiki tak mengucapkan satu patah kata pun dia langsung berlari
keluar rumah sakit dan ngebut kerumahnya mengunci diri di kamar dua hari, tidak
makan, tidak sekolah, dia hanya berdoa dan memikirkan Cessa. Kenapa harus
secepat ini?. Dua hari dia terus seperti itu sampai akhirnya dia ingat hari itu
adalah tanggal 14 Februari, hari yang ditunggu-tunggu oleh Cessa. Dia pun
menulis sepucuk surat dan pergi ke makam Cessa di Bandung. Dengan memakai kaos
couple-nya dengan Cessa, dia pergi ke makam dan memegangi batu nisan Cessa
dengan menangis. Dia berdo`a dan meletakkan surat yang ditulisnya di atas makam
Cessa. Ini adalah surat dari Kiki untuk Cessa
Dear, Malaikatku….
Cessanetta Aurora, kenapa
kamu pergi secepat ini?? Padahal hari ini, tanggal 14 Februari adalah hari jadi
kita yang ke dua tahun. Kemarin seharusnya kita jalan-jalan malam mingguan. Aku
gak nyangka hari jum`at kemarin adalah hari terakhirku ketemu kamu. Kenapa kamu
ninggalin aku? Maaf…aku gak bisa hadir di pemakaman kamu. Terlalu sakit bagiku.
Ingin rasanya aku hilang ingatan biar aku gak inget lagi sama kamu. Aku akan
selalu inget pesen kamu yang suruh aku buat belajar supaya aku bisa sukses. Aku
akan banggain semua orang demi kamu Ces… Aku juga akan berusaha jadi orang yang
baik. Kemarin, dua tahun yang lalu, besok, sepuluh tahun lagi, seratus tahun
lagi aku akan tetap selalu cinta dan sayang sama kamu. Aku akan penuhin janjiku
untuk kamu Ces… Kamu bukan pacarku tapi kamu adalah malaikat yang dikirim Allah
untuk membuat hidupku dan aku lebih baik. Terima kasih udah datang di hidupku
dan membuatnya lebih baik. Yang tenang ya disana… aku, keluargamu, sahabatmu,
kita disini akan selalu berdo`a untukmu… See you in heaven…
14 Februari 2011
Orang yang hidupnya kamu ubah jadi lebih
baik
With Love
___Riezky Ramadhan___
Sejak saat itu Kiki
berjanji, pada dirinya sendiri untuk menjadi orang yang baik dan berguna bagi
semua orang. Dia akhirnya diterima di UI dan hidupnya sukses, tapi dia tidak
pernah melupakan Cessa. Dia selalu datang ke makam Cessa bersama keluarganya
sekarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar