Seperti anak burung yang baru belajar terbang
Yang harus mengerti dunia dalam waktu singkat
Tak peduli siap atau tidak
Dunia sudah menuntutku memulainya
Walaupun aku masih bingung
Dari mana Aku akan memulai hidupku yang baru ini?
Dari siapa Aku akan memulai hidupku yang baru ini?
Aku yang tidak tahu apapun tentang tempat baru ini?
Waktu yang baru ini
Orang orang yang baru ini
Dunia yang baru ini
Dan….
Aku masih buta, bisu dan tuli tentang dunia baru ini
Saat aku seperi ini
Datanglah sesosok wajah dengan seribu senyum dewa
Membantu mengepakkan sayapku di dunia baru ini
Membantuku berbicara
Membantuku mendengar
Membantuku memahami dunia ini
Sampai akhirnya dia mengubah rasa bingungku menjadi rasa kepercayaan
Walau tak mudah memberikan rasa itu kepada orang lain
Orang lain yang baru kita kenal
Aku berbagi suka dan dukaku padanya
Aku ingin tetap disampingnya agar aku memahami dunia ini
Bercerita, Bertanya, Apapun aku lakukan dengan dia
Sekarang aku bagaikan anak burung yang terbang
Terbang mencapai awan awan putih suci
Melayang terbang riang gembira
Aku bahagia beteman dengannya
Karena dia mendukungku, menyemangatiku, setuju dengan rasa- rasaku
Semakin hari semakin dekat
Dekat dan semakin dekat
Sampai suatu hari aku dibangunkan Tuhan dari mimpiku
Selama ini aku hanya bermimpi
Mimpi yang indah
Kenyataannya ternyata pahit
Dan aku hanya bermimpi
Aku bangun saat aku tertidur di melayang di awan
Dan aku jatuh diantara duri-duri yang menyalahkan aku
Aku tidak tahu apa salahku?
Apa salahku?
Tiba-tiba aku melihat
Teman yang kuangga dewa ikut menjadi duri
Dan akhirnya aku sadar ternyata
Dia yang mengajakku terbang
Dia yang mengajariku memahami dunia
Ternyata dia hanya ingin aku terjatuh
Dia mengajakku terbang dan aku dijatuhkan
Jatuh ke dalam jurang yang dalam
Jurang yang penuh duri, penuh kesakitan
Aku sadar
Ternyata orang yang selama ini aku percaya menusukku dari belakang
Dia mengaduku dengan duri-duri tajam
Bodohnya aku percaya pada orang yang baru kukenal?
Bodohnya aku menceritakan semuanya pada serigala bebulu domba
Bodoh.. aku memang bodoh setelah mengenal dia
Sekarang hidupku yang tenang
Hidupku yang damai berubah
Berubah suram
Berubah penuh tekanan
Berubah kelam
Sampai aku mati rasa
Aku tidak merasakan angin
Merasakan indahnya dunia
Merasakan segarnya air
Indahnya warna-warni dunia
Yang aku rasakan hanyalah
Sayap yang patah dan hati yang hancur
Yang aku rasakan hanyalah
Rasa sakit yang terus menghujam
Andaikan kau tahu
Rasa ini begitu perih
Tatap aku
Tataplah mataku
Rasakan air mata yang perlahan menetes
Dengarkan rintihan tangisku
Salah…
Salah aku mempercayai dewa yang membantuku terbang
Salah, memang benar-benar salah
Tapi tenanglah
Aku tidak akan menjadi duri bagimu
Walaupun aku sakit
Tapi biarlah ilahi yang membalasmu
Terima kasih
Telah menggoreskan luka di diriku
Luka yang tak pernah bisa hilang untuk selamanya
Karena dari luka ini
Aku bisa belajar
Belajar agar tidak bermimpi dan akhirnya terjatuh
Terjatuh untuk yang kedua kali
Dan takkan kubiarkan diriku dua kali
SALAH!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar